METRO, INDONESIA RI – Update Asestor Visitasi, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, menyambut kehadiran Tim Asestor Visitasi dalam Visitasi Penetapan Rumah Sakit Pendidikan Utama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada UPTD RSUD Jend. A. Yani Metro, Kamis (19/5).
Wahdi mengatakan, visitasi ini dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan, serta meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka pembangunan bidang kesehatan dan pendidikan di Kota Metro.
“Rumah Sakit pendidikan mempunyai peran yang sangat penting, dalam proses pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran. Untuk menjadikan sebuah rumah sakit sebagai Rumah Sakit pendidikan mutlak, harus memenuhi persyaratan standar dan kriteria yang ditetapkan. Standar penilaian Rumah Sakit pendidikan terbagi menjadi lima inilah yang nantinya akan dinilai oleh tim visitasi,” jelasnya
Ia menjelaskan, RSUD Jend. A. Yani Metro sebagai salah satu RS rujukan utama di Provinsi Lampung, yang kerap digunakan sebagai tempat praktek program pendidikan dokter, baik dokter muda, calon dokter spesialis, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
“Perjalanan RSUD Jend Ahmad Yani menuju Rumah Sakit pendidikan utama telah melalui proses yang panjang. Hal ini diawali pada tahun 2008, di mana pada tahun tersebut mahasiswa program final semester tahap akhir dari fakultas kedokteran Universitas Lampung dikirim ke RSUD Jendral Ahmad Yani Metro,” jelasnya.
Wahdi berharap, dengan hadirnya tim visitasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) dapat membantu mewujudkan RSUD Jendral Ahmad Yani sebagai rumah sakit pendidikan utama. Sehingga ke depan dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan bagi dokter dan tenaga kesehatan.
Sementara itu, Direktur RSUD Jend A. Yani Metro dr. Fitri Agustin mengatakan, visitasi ini sesuai dari surat Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang verifikasi lapangan standar Rumah Sakit Pendidikan.
“Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan bahwa, pelaksanaan verifikasi di RSUD Jend. A. Yani Metro pada hari ini, dimana RS Jend. A. Yani Metro merupakan RS tipe B rujukan regional II, dengan visi RS unggul dalam pelayanan dan pendidikan. RS Jend. Ahmad Yani Metro terus berkomitmen dalam meningkatkan kapabilitas dan pelayanan kepada masyarakat,” kata Fitri.
Lanjutnya, visitasi ini memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan, serta meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
“Dari salah satu program Walikota Metro, RSUD Jend A. Yani Metro menjadi RS rujukan utama. Berkaitan dengan hal tersebut, kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Metro yang sangat mendukung RSUD Jend A. Yani Metro menuju RS pendidikan utama,” ucapnya.
Ketua Tim Visitasi, Indra Rahcmad Dharmawan, mengatakan kehadiran tim untuk mengikuti proses penetapan RS Pendidikan Utama untuk RS Jend. A. Yani Metro. Tujuan dari penerapan ini menjamin pelayanan dan proses pendidikan, serta mutu menjamin keselamatan pasien.
“Untuk persyaratan yang menjadi acuan sebagai RS pendidikan utama ada 5 (lima) standar, pertama penilaian dari visi misi komitmen RS melihat konstrumennya, kedua terkait manajemen, dan standar ke-3 dan ke-4 terkait SDM dan sarana prasarana, terakhir program pendidikan teknis di RSUD Jend. A. Yani Metro,” paparnya.
Indra menambahkan, terkait arahan Menteri Kesehatan, untuk mempercepat dalam menetapkan RS pendidikan, saat ini baru 135 RS pendidikan yang baru ditetapkan. Sehingga, pada tahun ini memiliki target 400 RS yang harus ditetapkan sebagai RS pendidikan.
Diskominfo Metro.