LAMPUNG TENGAH. Sumarsono Ketua DPRD Lampung Tengah yang punya kegemaran bertani selalu memperjuangkan kemajuan di sektor pertanian khususnya di Lampung Tengah. Bahkan Ketua DPRD ini selalu aktif dan produktif serta inovatif dalam mengembangkan tehknologi pertanian. Jadi tidak heran jika pejabat publik nomor dua di Pemerintahan Lampung tengah ini dikenal oleh kalangan Petani di Lampung Tengah. Dunia Pertanian merupakan kegemarannya sejak muda. Bahkan sebelum masuk di dunia politik orang tuanya sudah memesan untuk tetap mencintai soal pertanian.
Ketika ditemui awak media Cak no panggilan akrabnya memperlihatkan bibit jagung unggul lokal Lampung yang jadi andalanya.
“Bibit jagung unggul lokal lampung adalah jenis komposit yang bisa di tanam lagi untuk bibit selanjutnya, sehingga petani tidak perlu beli bibit lagi setiap musim tanam selanjutnya,” Kata Sumarsono
“Dan setelah beberapa kali di lakukan penanaman di beberapa tempat jagung unggul lokal lampung MSP tidak kalah mutunya dengan jagung jagung lainnya yang hibrat hibrit hibrat hibrit itu di mana harganya mencapai ratusan ribu perkilogramnya,” Kelakar Cak no.
Masyarakat petani di lampung tengah harus menggalakkan tanam jagung MSP ini sebagai kebanggaan jagung unggul Lampung himbau Cak no. Kebutuhan jagung secara nasional cukup besar baik untuk konsumsi masyarakat atau untuk di buat kebutuhan bahan pakan ternak.
Kementerian Pertanian (Kementan) optimis Indonesia bisa mencapai swasembada jagung pada tahun 2023. Untuk itu, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan, mulai dari ketersediaan lahan hingga kesiapan benih.
Merujuk Data Badan Pangan Nasional menunjukkan, perkiraan produksi jagung dalam negeri sepanjang 2023 mencapai 16,84 juta ton. Stok awal 2023 sebesar 3,29 juta ton. Adapun kebutuhan jagung sepanjang tahun diperkirakan sebanyak 16,44 juta ton.
Sumarsono dalam programnya berharap sekali jagung unggul Lampung dapat dibudidayakan oleh masyarakat petani di Lampung Tengah karena kwalitas dan kwantitas bagus.
Namun itu semua menurutnya juga tidak lepas dari cara pengelolaanya bagi petani jagung MSP mulai dari cara mengolah lahan, cara tanam, perawatan dan pemeliharaan (Pemupukan) pasti hasilnya akan maksimal sesuai harapan (1 ha bisa panen 10 ton lebih) .
Jagung termasuk kebutuhan pangan dan pakan ternak. Permintaan jagung cukup tinggi untuk apalagi untuk pabrik pengelolaan pakan ternak. Jagung bisa diolah menjadi makanan apa saja, termasuk untuk tepung jagung. Tepung jagung merupakan bahan makanan populer yang biasa digunakan sebagai bahan pengental sup atau saus, dan digunakan untuk membuat sirup jagung dan pemanis lainnya.
Pemerintah mendorong peningkatan konsumsi jagung sebagai substitusi sumber karbohidrat di tengah masyarakat yang makin tergantung pada nasi sebagai makanan pokok. Jagung dipilih karena kaya gizi sehingga cocok sebagai pangan masa depan.
Ditargetkan Konsumsi jagung pada tahun 2024 meningkat menjadi 4,1 kg per kapita per tahun. Yang dimana berdasar data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian tahun 2019, konsumsi jagung baru mencapai 1,7 kg per kapita per tahun. Dengan meningkatnya konsumsi pangan lokal tersebut, khususnya jagung, diharapkan konsumsi beras menurun
Dilansir dari (Antara) Setidaknya ada tujuh provinsi yang menjadi target pemerintah dalam peningkatan konsumsi jagung yakni, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.
“Mari para generasi muda bangsa indonesia, kita cintai Pertanian untuk menuju Indonesia lebih berdaya dalam bidang pertanian agar ketahanan pangan bangsa tetap terkendali dan tercukupi,” Pungkas Cak no.
(ADV)