Walikota Metro Ikuti Penilaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award Tahun 2022

METRO, INDONESIA RI – Update Diskominfo, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengikuti penilaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tahun 2022 secara virtual di Guest House Rumdis Wali Kota setempat, Rabu (29/9).

Tim penilai STBM Award tersebut yakni dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk menentukan program STBM terbaik.

Wali Kota Metro, Wahdi mengatakan, program STBM mulai dicanangkan oleh Pemkot Metro pada 2012 dan pada tahun 2020, masyarakat telah memiliki akses ke jamban layak dan Kota Metro telah terbebas dari BABS yaitu ODF 100 persen.

“Lalu pada tahun 2021, Pemkot Metro berhasil meraih penghargaan STBM Bekelanjutan dan pada tahun 2022 Kota Metro juga mendeklarasikan pencapaian lima Pilar STBM,” katanya.

Kemudian, lanjut dia, untuk pembiayaan sanitasi aman sudah dilakukan, pembangunan drainase di dua lokasi dan pembangunan IPAL Komunal di empat lokasi.

“Untuk pembiayaan air aman presentase anggaran untuk penambahan jaringan air perpipaan dan sambungan rumah terhadap APBD Kota Metro pada tahun 2021 sebesar 0,297 persen dan tahun 2022 sebesar 0,310 persen,” paparnya.

Sementara, untuk peningkatan pasokan ada beberapa upaya yaitu tersedianya sarana air, tempat cuci tangan pakai sabun, pembinaan/pelatihan wirausaha sanitasi, serta pemerintah daerah juga mendorong/inisiatif dalam pengembangan pembiayaan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Erla Andrianti menjelaskan Kota Metro untuk mencapai STBM lima pilar telah membentuk tim di setiap puskesmas dan tim tersebut rutin memberikan pelatihan kembali di tiap kelurahan.

“Kami melatih sembilan puskesmas dengan narasumber yang terlatih, sehingga mereka dapat mengembangkan ilmunya sebagai pelatih di kelurahan yang ada di Kota Metro, karena mereka sebagai garda terdepan sanitasi berkelanjutan”, jelasnya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Yerri Noer Kartiko menambahkan, untuk sedot tinja, pihaknya bekerja sama dengan SNV dan membentuk arisan sedot tinja dan langsung didokumentasikan dan ditindaklanjuti di tingkat kelurahan.

“Sudah ada beberapa sekolah dan gedung perkantoran yang sudah melakukan sedot tinja, dan kita juga berikan tanda stiker untuk menandakan sudah melakukan dan kapan melakukan sedot tinja kembali,” tandasnya.
INA/ YD.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *