Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain colornews dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/indone70/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Pemkot Metro Kebut Peningkatan Kualitas Infrastruktur Pada Sapras Penunjang Produktivitas Pertanian – indonesia RI

Pemkot Metro Kebut Peningkatan Kualitas Infrastruktur Pada Sapras Penunjang Produktivitas Pertanian

METRO, GSC. Walikota Metro meninjau hasil pembangunan saluran irigasi areal persawahan dan Jalan Usaha Tani di wilayah Kelurahan Sumbersari Bantul, Kecamatan Metro Selatan. Pemerintah berupaya menjaga stabilitas hasil panen menghadapi dampak gelombang iklim el nino.

Pemerintah Kota (Pemkot) Metro terus mengebut peningkatan kualitas infrastruktur pada sejumlah sarana dan prasarana penunjang produktivitas pertanian.

Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin usai meninjau sejumlah titik hasil pembangunan saluran irigasi dan Jalan Usaha Tani di Kelurahan Sumbersari Bantul, Kecamatan Metro Selatan.

“Pemerintah dalam menghadapi masalah yang akan muncul, itu tetap akan kita upayakan ya, salah satunya juga di sini kan ada lahan pertanian kita. Ya, kita hari ini meninjau beberapa pembangunan yang dilakukan oleh Pokmas ya,” kata Wahdi saat diwawancarai awak media, didampingi Asisten I, Yeri Ehwan dan Camat Metro Selatan, Fajar Riatama, Selasa, 22/8/2023.

Wahdi menyebut, pembangunan irigasi yang melintas di sekitar areal persawahan bertujuan memastikan distribusi air dapat mengaliri tanaman yang mengandalkan pasokan irigasi teknis. Sementara, Jalan Usaha Tani dibangun untuk mempermudah akses penunjang aktivitas petani, termasuk mengakut hasil panen.

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi fenomena iklim el nino, dapat menimbulkan perubahan cuaca yang biasanya kerap berdampak terhadap intensitas curah hujan, sehingga dapat menimbulkan kekeringan.

“Jadu, dalam tinjauan tadi tentu juga kita melihat, ada beberapa drainase. Kemudian, jalan usaha tani yang dikerjakan oleh kelompok masyarakat juga. Maka itu, LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) itu makanya saya minta betul-betul dikerjakan dengan baik,” tandasnya.
(ADV)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *